Skip to main content

Tugas 3 Rekayasa Kebutuhan

 Berdasarkan film dokumenter berjudul Downfall: The Case Against Boeing di Netflix, disini saya akan membedah lebih dalam apa itu MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) mulai dari deskripsi, requirements dan menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan yang diakibatkan oleh kekurangan yang ada pada MCAS. Berikut adalah trailer dari film Downfall:

Permasalahan penerbangan ini bermulai pada tanggal 29 Oktober 2018, dimana pesawat Lion Air dengan kode penerbangan 610 jatuh di Laut Jawa setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta dan menewaskan 189 penumpang dan awaknya. Dalam jangka waktu 5 bulan setelahnya, Ethiopian Airlines dengan kode penerbangan 302 dalam perjalanan ke kenya, jatuh enam menit setelah lepas landas dari Ethiopia, dan menewaskan 157 penumpang dan awaknya. Dari dua kecelakaan ini, terdapat beberapa kesamaan salah satunya adalah tipe pesawat yang digunakan pada saat kecelakaan itu yang menyebabkan tipe pesawat ini ditarik dari peredaran. Yaitu Boeing 737 Max, dimana Computer Controlled Stabillity System yang dikenal sebagai MCAS mengalami masalah sehingga peredaran Boeing 737 Max harus ditarik dan dikaji ulang lagi.

MCAS atau Maneuvering Characteristics Augmentation System adalah sebuah software yang diprogram sebagai stabilisasi penerbangan yang dikembangkan oleh Boeing dengan fitur yang bekerja secara otomatis, meskipun pesawat terbang secara manual untuk menghindari pesawat dari manuver berbahaya.

Requirements pada MCAS sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu functional requirements dan non - functional requirements. Berikut adalah functional requirements: 
  • Sistem MCAS akan menurunkan hidung pesawat dengan cara mengatur roda penyesuaian (trim) agar horizontal stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar, membuat hidung pesawat turun.
  • Sistem akan aktif saat :
  1.     Angle of Attack besar
  2.     Autopilot off
  3.     Flap (sirip tambahan di sayap) tidak menjulur keluar
  4.     Berbelok terlalu tajam (miring)
  • MCAS akan menggerakkan horizontal stabilizer ke atas sebesar 0,27 derajat per detik. Sudut terbesar yang bisa dibuat adalah 2,5 derajat yang membutuhkan waktu 9,26 detik.
  • Sistem akan non-aktif saat Angle of Attack mengecil, atau pilot meng-override (mengambil alih kendali) dengan cara manual trim.
Dan berikut ini merupakan non functional requirements:
  • Reliability : Selama simulasi penerbangan, pilot menemukan bahwa mereka memiliki waktu kurang dari 40 detik untuk meng-override sistem otomatis dari MCAS dan mencegah bencana.
  • Documentation : Terdapat course bagi pilot yang menerbangkan pesawat Boeing 737 MAX untuk mengetahui dan mendapatkan training seputar pesawat yang akan dioperasikan.
  • Certification : Boeing mengajukan usulan peningkatan perangkat lunak MCAS ke FAA untuk sertifikasi. FAA telah menguji sistem kontrol penerbangan 737 MAX di simulator dan pesawat.
  • Usability : Desain sistem perangkat lunak MCAS harus sesuai dengan sistem penerbangan yang dimiliki oleh pesawat sehingga dapat berjalan dengan baik dan menyelesaikan masalah yang ada.
Kembali lagi kepada kecelakaan pesawat yang melibatkan Boeing 737 Max dimana, permasalahannya terletak di malfungsi MCAS. MCAS salah membaca situasi sehingga memaksa pesawat menukik otomatis. Dan pilot disalahkan karena tidak menjalankan SOP. Pada tragedi pesawat Ethiopian Airlines, polanya sama dengan Lior Air, MCAS Failure.

Setelah insiden Lion Air, user telah mempelajari MCAS dan menyimpulkan sepihak jika masalah seupa muncul, solusinya pilot mematikan tuas sensor dari dalam. Faktanya sudah dilakukan tapi hasilnya nihil, pesawat tidak bisa dikontrol. Akhirnya mengarah ke Boeing's production failure. Boeing dianggap curang dan menipu FAA dengan menyembunyikan sistem baru MCAS dan menyampingkan training khusus untuk pilot dalam hal tersebut, untuk penghematan biaya. Akhirnya Boeing mendapatkan denda 2,5 milyar USD.

Kembali membahas terkait malfungsi MCAS. Alat ini bekerja mencegah stall melalui sensor dari AOA (Angle of Attack). AOA adalah sebuah alat yang mengukur seberapa besar sudut pesawat ketika terbang. Pada besaran sudut tertentu pesawat terbang akan stall. Maka ketika AOA menunjukkan sudut pesawat yang akan stall, sinyal tersebut akan ditangkap oleh MCAS untuk kemudian segara bertindak menurunkan sudut (hidung) pesawat agar tidak stall. Apabila sensor yang dikirim oleh AOA kepada MCAS karena sesuatu hal tidak akurat (false indication), misalnya dalam hal ini mengindikasikan besaran sudut tertentu yang membuat pesawat akan stall tetapi sebenarnya tidak demikian, maka MCAS akan tetap bekerja untuk menurunkan hidung pesawat (yaitu tindakan pertama yang harus dilakukan saat pesawat akan stall).

Inilah yang terjadi pada dua kecelakaan MAX Lion Air dan Ethiopian Airlines. Sensor AOA pada kedua pesawat tersebut memberikan false indication, petunjuk keliru yang menyebabkan MCAS bekerja menurunkan hidung pesawat dengan cara mengaktifkan salah satu bidang kemudi (horizontal stabilizer). Hal ini terjadi dikarenakan sensor AOA hanya dipasang satu di sisi kiri kepala pesawat. Dari dua kecelakaan yang terjadi diketahui kemudian bahwa pilot yang menerbangkan JT-610 sama sekali tidak mengetahui tentang keberadaan MCAS di pesawat yang dikemudikannya.

Comments

Popular posts from this blog

Hasil no 1 dan 2 Evaluasi Tengah Semester Pemrograman Berbasis Objek

 Assalamualaikum Wr. Wb.  Saat ini, saya mendapatkan penugasan untuk membuat rekayasa sistem penarikan uang sederhana di dalam ATM. Fitur yang akan saya masukan di dalam sistem ini ada fitur untuk login, fitur untuk menarik uang langsung tanpa memasukan jumlah nominalnya, menu utama dan penarikan dengan menyertakan nominal di dalamnya. Berikut adalah hasil dari diagram yang saya buat melalui BlueJ.   

ETS Rekayasa Kebutuhan

 Soal dan Jawaban Evaluasi Rekayasa Kebutuhan Jelaskan macam-macam kebutuhan yang harus digali di dalam membuat perangkat lunak Sesuai gambaran video buatlah BRD Pegadaian Digital Buatlah video youtube untuk mempresentasikan jawaban anda Jawaban ditulis disertai embedded video youtube di blog masing-masing dan buat koment pada posting berikut  Jawab: 1. Functional Requirement adalah penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan oleh sistem, bagaimana sistem menerima dan mengolah masukan, dan bagaimana sistem mengatasi situasi-situasi tertentu. Selain itu juga secara jelas menentukan pengecualian tanggung jawab dikerjakan oleh sistem. Sementara Non-Functional Requirement berisi batasan-batasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem. Termasuk di dalamnya adalah batasan waktu, batasan proses pembangunan, standar-standar tertentu. Karena berkaitan dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan, maka kegagalan memenuhi kebutuhan jenis ini berakibat pada sistem s...

Hasil ETS MPPL 2

 Aplikasi Pembelajaran Online Course "PintarCoding" Ricky Supriyanto (05111940000036) Zulfiqar Fauzul Akbar (05111940000101) Raihan Alifianto (05111940000213) Jadi pada kesempatan kali ini, kami ingin memjalankan proyek membuat suatu website online course yang berfungsi memperkenalkan lebih dalam kepada masyarakat tentang dunia IT. Walaupun mempunyai nama "PintarCoding" website ini direncanakan tidak serta merta berisi tentang pembelajaran yang mengarah ke IT, ada berbagai banyak hal hal yang dapat dipelajari walaupun peserta tidak memiliki minat di dunia IT. Terdapat pelajaran pelajaran yang terkait dengan desain - desain seperti UI UX, Adobe Photoshop, desain 3D dan masih banyak lagi. Berikut merupakan dokumen terkait dengan website yang ingin dibentuk   Selain itu di dalam dokumen ini terdapat Prototype dari aplikasi yang rencananya ingin kami buat, berikut merupakan prototypenya Lalu berikut merupakan WBS (Work Breakdown Structure) yaitu sebuah mind map atau bag...